Danau Toba di Sumatra Utara menjadi prioritas utama dalam penataan ruang. Wakil Gubernur Sumatra Utara, Gatot Pujo Nugroho mengatakan, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah penataan ruang di kawasan itu, sehingga ekosistem danau dan lingkungannya akan dapat dirasakan manfaatnya oleh warga masyarakat.
Ia mengatakan, ekosistem kawasan Danau Toba memiliki potensi andalan, antara lain ekosistem daratan dikelilingi oleh pegunungan Bukit Barisan.
"Kawasan danau itu memiliki potensi kawasan hutan seluas 238.000 Ha, dan tak kalah menariknya adalah kawasan Danau Toba ini memiliki potensi keragaman hayati daratan yaitu anggrek Toba, Adulpak, Kantung Semar dan Andaliman," katanya.
Ia mengatakan, di tengah krisis air minum sebagai salah satu dampak perubahan iklim, sumber daya air tawar Danau Toba potensial untuk dimanfaatkan bagi kebutuhan rumah tangga dan industri.
Sedangkan dari sumber air untuk pembangkit listrik tenaga air, danau tersebut telah menyumbangkan kepada negara melalui pajak yang diterima negara dari proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air Asahan.
Namun saat ini, kata Gatot Pujo, ekosistem Danau Toba sedang mengalami berbagai tekanan yang disebabkan oleh penurunan kualitas lingkungan hidup yang bersumber dari kegiatan rumah tangga, keramba jaring apung, pembuangan oli, dan peternakan.