About

http://www.siahaanandreas.blogspot.com

Taman Wisata Iman (TWI),Sidikalang ,Dairi,Sumatera Utara

Taman Wisata Iman (TWI)
Pintu gerbang Taman Wisata Iman (TWI) sudah ada di depan mata saya. Gerbang di tepi jalan raya tersebut dengan jelas bertuliskan “Taman Wisata Iman-Kabupaten Dairi”. Taman ini memang terletak di Kabupaten Dairi dengan ibukota Sidikalang. Eh ya, setelah melihat peta saya baru sadar kalau Kabupaten Dairi ini sudah berbatasan dengan Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Tapi untuk sampai ke Banda Aceh ya masih jauh sekali.. Kurang lebih 650 km lagi. Menurut info yang saya dapat, Taman Wisata Iman menggambarkan keragaman agama-agama yang ada di Indonesia. Saya semakin yakin dengan hal ini karena pada bagian atas pintu gerbang terdapat simbol salib, kubah masjid bertuliskan “Allah”, sebuah stupa, dan satu simbol lainnya. Penasaran dengan Taman Wisata Iman? Yuk langsung masuk aja!

Dari pintu gerbang yang ada di tepi jalan raya sampai ke lokasi TWI ternyata masih agak jauh. Kalau tidak membawa kendaraan pribadi seperti saya ini berarti Anda harus berjalan kaki kurang lebih hampir 1 km karena tidak ada angkutan umum yang masuk sampai ke lokasi taman. Pertama Anda akan langsung dihadang oleh jalan yang agak menanjak dan cukup menguji lutut Anda. Paling tidak ini bikin kaki saya pegel juga setelah kemaren berjalan kaki yang sangat melelahkan ke Air Terjun Sipiso-Piso. Udara yang cukup sejuk di tengah hutan cukup membantu nafas saya tidak tersengal-sengal. Setelah berjalan sekitar 200 meter, Anda akan menemui sebuah vihara yang tidak terlalu besar dengan namanya Vihara Saddhavana. Di bagian atas vihara terdapat tiga buah stupa seperti halnya yang ada di candi-candi bercorak Budha. Sudah cukup melihat vihara? Lanjut jalan lagi karena masih agak jauh. Jalan terus sampai ketemu dengan pos retribusi. Bayar 5.000 rupiah untuk masuk ke TWI. Dari pos retribusi sampai ke taman udah nggak jauh lagi. Nanti mendekati taman bakal banyak orang-orang yang menawarkan jasa foto. Sepertinya cukup laris juga jadi tukang foto disini. Begitu memasuki area taman saya sudah disambut oleh lagu-lagu khas Sumatera Utara yang dinyanyikan oleh sebuah group musik yang ada di panggung. Tentunya saya nggak tahu artinya. Hehe..
Taman Wisata Iman (TWI)
Taman Wisata Iman (TWI)
Taman Wisata Iman (TWI)
Taman Wisata Iman mulai dibangun pada tahun 2002. Areanya cukup luas yang berada di perbukitan. Tidak heran untuk mengelilingi taman Anda harus berjalan naik-turun tangga yang sudah dibuaat sedemikian rupa sehingga sangat memudahkan para pengunjung. Di sepanjang jalan berkeliling taman Anda akan disuguhi patung-patung yang mengisahkan cerita-cerita tentang nabi. Misalnya saja saat baru masuk Anda langsung akan melihat sosok patung Abraham dalam posisi memegang pedang/pisau yang akan dihujamkan kepada anaknya yaitu Ishak. Memang Taman Wisata Iman di Kota Sidikalang ini lebih condong ke agama Nasrani. Kalau umat Islam, Abraham dikenal dengan nama Nabi Ibrahim yang diminta Allah untuk mengorbankan anak semata wayangnya yang bernama Nabi Ishak. Namun saat pisau terhujam, Allah melarangnya untuk membunuh Nabi Ishak. Kemudian korban digantikan dengan domba. Selanjutnya bagi umat Islam korban dengan domba, sapi, kerbau, maupun onta dilakukan saat Hari Raya Indul Adha (Idul Kurban). Sebenernya cerita versi Nasrani yang diceritakan di TWI ini cukup mirip dengan cerita versi Islam, hanya namanya dan kesimpulan akhirnya yang agak berbeda. Nggak perlu dipertanyakan kenapa ada perbedaan karena ini masalah kepercayaan masing-masing yah.
Taman Wisata Iman (TWI)
Taman Wisata Iman (TWI)
Taman Wisata Iman (TWI)
Cerita selanjutnya adalah tentang Nabi Musa. Selanjutnya lebih banyak cerita tentang Yesus seperti saat Yesus menjamu 5.000 orang, saat Yesus diadili, saat memikul salib, dan lain sebagainya. Saya nggak mau cerita banyak deh untuk hal ini, takut salah. Hehe.. Mungkin temen-temen yang lebih tahu bisa sedikit cerita untuk sekedar pengetahuan saja. Bagi Anda yang beragama Nasrani dan ingin berdoa, disini juga disediakan beberapa tempat untuk berdoa. Tempatnya seperti halnya gereja, namun ukurannya lebih kecil. Bagi yang lelah dan ingin bersantai, di area taman disediakan pula tempat-tempat untuk beristirahat.

Mengelilingi taman yang sangat luas ini cukup melelahkan juga. Meskipun begitu, tanaman di sekitarnya sangat rimbun. Air sungai yang mengalir di tengah area taman menambah keindahan Taman Wisata Iman. Memang sih airnya tidak terlalu jernih dan debitnya tidak tinggi, tapi suara gemericik air tersebut membuat suasana semakin nyaman. Mungkin yang menjadi puncak cerita pada Taman Wisata Iman ini adalah patung-patung yang terdapat di puncak bukit. Disana diceritakan seorang Yesus yang tanpa dosa disalib di antara para penjahat. Tempat ini menjadi lokasi favorit untuk berfoto. Sayangnya langit sedang cukup gelap karena mendung sehingga hasilnya kurang bagus.
Taman Wisata Iman (TWI)
Taman Wisata Iman (TWI)
Taman Wisata Iman (TWI)
Bagi Anda yang beragama Nasrani dan sedang berkunjung ke Sumatera Utara, tidak lengkap rasanya kalau tidak mengunjungi tempat ini. Namun bagi Anda yang beragama selain Nasrani, tidak ada salahnya juga loh ke Taman Wisata Iman. Tempatnya yang luas, sejuk, dan nyaman rasanya cukup cocok untuk wisata keluarga. Tidak terasa hari sudah mulai sore, saya tidak bisa lebih lama lagi berada di Taman Wisata Iman karena Pulau Samosir sudah menunggu saya. Namun lagi-lagi harus jalan kaki ke arah jalan raya yang jaraknya agak jauh. Capeeeknyaaa..

Read more

Panorama Sipinsur

Sipinsur salah satu lokasi pandang danau toba yang sangat berkesan. Lokasi ini berada di Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbahas. Dapat ditempuh sekitar 45 menit dari bandara Silangit.

Sepanjang jalan kita akan merasakan suasana sepi dengan penataan desa yang sederhana. Tidak ada kesan ada sebuah lokasi wisata pandang yang menakjubkan disana. Sekiatr 200 meter menuju lokasi kita akan melintasi pepohonan pinus membuat suasana semakin teduh. Hamparan lokasi pandang belum tertata rapi. Beda dengan lokasi terbang gentole di Hutaginjang Kabupaten Tapanuli Utara yang sudah diratakan rapi, bedanya di Hutaginjang tidak ditemukan pepohonan rindang sehingga kesannya gersang.

Sipinsur diberi fasilitas duduk yang pekerjaannya asal jadi, memalukan bila dibanggakan kepada turis mancanegara. Di Sipinsur anda harus hati-hati bila tidak memakai sandal atau sepatu radial, karena bisa tergelincir karena rerumputan yang memanjang diatas tanah yang bergelombang. Disisi jurang memang sudah disediakan terali besi namun tidak tersedia pedestrian bagi pejalan kaki.

Sipinsur cukup potensial dikelola menjadi tujuan wisata pandang danau toba dan bagi para photografher bila fasilitas dikembangkan. Keramahan terhadap lingkungan nampaknya belum dilakoni pelaku wisata di daerah itu. Banyak pepohonan ditempeli papan dengan beragam tulisan sehingga kesannya merusak lingkungan. Seogianya pesan kepada para pengunjung disediakan tempat khusus, tidak ditebar pada setiap pohon pinus.

Dari Sipinsur anda dapat menuruni lereng bukit dengan seribuan anak tangga yang disediakan dari semen. Tangga ini dikabarkan terpanjang di Asia Tenggara. dengan Kualitas asal jadi dan banyak yang dicopot.

sipinsur_01.jpg sipinsur_02.jpg sipinsur_03.jpg sipinsur_04.jpg sipinsur_05.jpg sipinsur_06.jpg sipinsur_07.jpg sipinsur_08.jpg sipinsur_09.jpg

@Monang Naipospos (http://tanobatak.wordpress.com)

Read more

Panorama Huta Ginjang

huta-ginjangDASAR HUKUM, LETAK DAN LUAS

Taman Wisata Sijaba Hutaginjang merupakan kawasan Taman Wisata yang termuda di Propinsi Sumatera Utara. Sebelumnya status kawasan ini adalah Hutan Produksi Terbatas sebagaimana ditetapkan Menteri Pertanian dalam Surat Keputusan No. 923/Kpts/Um/12/1982 tanggal 27 Desember 1982. Barulah pada tahun 1993, tepatnya tanggal 5 Oktober 1993 melalui Keputusan Menteri Kehutanan No. 592/Kpts-II/1993 statusnya dialihkan menjadikan Kawasan Taman Wisata dengan luas kawasan sekitar 500 Ha.

Secara administratif pemerintahan, kawasan ini terletak di Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara. Untuk mencapai lokasi ini dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Waktu tempuh yang diperlukan sekitar 6 jam dengan route perjalanan dari Medan menuju Balige dan berakhir di Sosor Lumban sejauh lebih kurang 350 km.

TOPOGRAFI

Pada umumnya keadaan topografi lapangan Taman Wisata Sijaba Hutaginjang datar hingga bergelombang sedang dengan ketinggian 900 - 100 m dpl.

IKLIM

Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan ferguson, Taman Wisata Sijaba Hutaginjang termasuk ke dalam klasifikasi type B dengan curah hujan rata-rata pertahun 2.000 s/d 3.000 mm. Suhu udara minimum 15o C dengan kelembaban rata-rata berkisar antara 90 - 100%.

FLORA DAN FAUNA

Kawasan wisata ini terdiri dari dua kawasan yang terpisah yaitu Sijaba dan Hutaginjang. Untuk menuju ke taman wisata ini dapat menggunakan mobil atau kendaraan probadi. Merupakan kawasan hutan reboisasi yang didominasi oleh Pinus Merkusii, jenis tanaman yang lain hampir tidak ada.

Jenis fauna kurang banyak ditemui, karena hutannya adalah murni pinus, namun demikian jenis satwa yang umum terdapat seperti monyet, babi hutan, ayam hutan, berbagai jenis burung seperti belibis, elang, kutilang dsb.

Read more